Rabu, 18 Maret 2009

PON Riau Tetap 43 Cabang

Cabang olahraga yang ada di Pekan Olahraga Nasional (PON) XVIII Riau diputuskan jumlahnya tetap 43 cabang. Meski tetap ada pengurangan di nomor pertandingan dari semula 700 nomor menjadi 500 nomor.

Semula 43 cabang yang ada di PON XVII Kalimantan Timur dianggap terlalu banyak dan mubazir. Karena itu sempat bergulir wacana soal cabang yang dipertandingkan jumlahnya diperkecil dan diutamakan hanya untuk cabang olimpiade saja.

“Kami memutuskan jumlah cabang tidak dikurangi, karena kami tetap ingin tidak ada PB yang tidak kebagian berpartsipasi dalam event ini. Setelah itu kami mengusulkan adanya batasan umur bagi atlet yang menjadi peserta PON. Hal ini nantinya akan ditentukan oleh PB masing-masing,” kata Ketua Komisi 1 (Binpres dan Litbang) Soekarno Masaid dalam Rapat Anggota KONI di Jakarta, Rabu (18/3).

Untuk kuota per cabang akan dibahas dalam kelompok kerja (pokja) yang terdiri atas tiga Pengurus Besar (PB) cabang olahraga dan empat KONI Daerah (KONIDA). Tiga PB tersebut antara lain PB PERBASI (Persatuan Bola Basket Seluruh Indonesia), Ikatan Sepeda Sport Indonesia (ISSI), dan Persatuan Panahan Seluruh Indonesia (Perpani).

Selanjutnya KONIDA yang terlibat adalah KONI Nagrou Aceh Darussalam (NAD), Jawa Timur (Jatim), DKI Jakarta, dan Bali. “Kami merekomendasikan agar pokja mampu menyelesaikan pembahasan kuota cabang PON dan pembahasan pembuatan nota kesepahaman (MOU) selama dua bulan,” lanjut Soekarno yang juga pengurus KONI Jatim ini.

MOU sendiri dibuat guna mempersipakan para atlet di ajang Youth Olympic pada 2010 di Singapura. Karena itu, baik KONI dan KONI Propinsi dianggap perlu berkoordinasi sekaligus memetakan pemusatan latihan di daerah sekaligus menentukan dua cabang unggulan di setiap daerah.

Rapat komisi 1 yang membahas persiapan penyelenggaraan dan penyempurnaan peraturan PON ini berlangsung cukup alot. Masing-masing PB menginginkan cabangnya tetap masuk dalam PON meski tidak dipertandingkan saat Olimpiade.

“Cabang kami memang tidak ada di Olimpiade. Namun, KONI juga perlu memikirkan bagaimana cabang yang telah memiliki cabang di 33 provinsi. Bagaimana kelanjutannya jika pembinaan terhenti hanya karena tidak ada kesempatan untuk ikut di PON,” keluh Sekjen Persaudaraan Beladiri Kempo Indonesia (Perkemi) Ruddy Budi Manoppo.

Menanggapi hasil keputusan ini, Ketua Umum Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Rita Subowo menilai usulan perubahang cabang di PON berkaca dari PON Kaltim. “PON Kaltim dapat terlaksana dengan baik, meski ada kekurangannya. Kekurangan ini akan kami kaji kembali terutama soal pengurangan jumlah atlet. Kuota yang terlalu banyak dapat mempengaruhi berjalannya event,” terang Rita.

Delia Mustikasari

Dipublikasikan di Jurnal Nasional halaman 31 suplemen top soccer

1 komentar: