Senin, 06 April 2009

Kontingen Martial Art Dikukuhkan 16 April

Kontingen atlet yang akan berlaga di ajang 1st Asian Martial Art (AMA 1) pada 25 April-3 Mei mendatang akan dikukuhkan 16 April di Gor Sempaja Kalimantan Timur (Kaltim) oleh Pemerintah Propinsi Kaltim.

Sebanyak 39 atlet yang berasal dari empat cabang olahraga beladiri ini rencananya juga akan menanam 500 buah pohon akasia sebagai bagian dari Program Atlet Peduli Lingkungan.

“Berbagai kendala sudah kami atasi. Antara lain bagi atlet yang masih bersekolah akan dititipkan di sekolah setempat. Kerjasama ini dijalin sebagai langkah persiapan SEA Games (SEAG) Laos 2009 bersama Diknas, dan KONI,” kata Komandan Pelatnas AMA 1 Madju Dharyanto Hutapea di Gedung KONI, Senayan, Jakarta, Senin (6/4).

Dikatakan Madju untuk membantu pemenuhan kebutuhan dasar atlet terutama uang saku, pihaknya mengupayakan subsidi silang dari atlet yang tergabung di Program Atlet Andalan (PAL) sebanyak 10 orang. “Kebijakan subsidi silang ini telah dikoordinasikan dengan pihak Pengurus Besar (PB) masing-masing cabang,” ungkapnya.

Sebelum dikukuhkan, para atlet akan melewati tahap tes kesehatan lebih dahulu. “Mereka belum dicek kesehatannya. Nanti mereka akan dilihat kadar Hemoglobin (sel darah merah)nya. Apakah mereka memiliki penyakit bawaan atau tidak. Meski laporan yang saya dapat baik, tetap saja perlu ada rekam medisnya,” terang Madju.

Madju juga menilai selama berlatih dan menginap di Hotel Atlet Sempaja, logistic dan suasana yang tercipta sangat baik. Hal ini tentu saja amat mendukung perkembangan kondisi fisik dan mental atlet yang akan bertanding.

Beberapa atlet yang sempat mengalami cedera adalah atlet yudo. Rencananya, usai dikukuhkan di Kaltim para atlet akan berangkat ke Bangkok dari Jakarta 22 April mendatang.

Bertindak sebagai Chef de Mission (CDM) Gubernur Kaltim Awang Farouk Ishak, sementara wakilnya adalah Walikota Samarinda Achmad Amins. Berbicara soal target, Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi (Kabid Binpres) PB FORKI ini mengatakan dirinya belum bisa memetakan kekuatan lawan.

“Sebagai event pertama kita belum bisa mapping dulu. Namun saat ini yang berpeluang adalah cabang pencak silat. Saya juga berharap saat AMA 1 nanti, wasit yang memimpin pertandingan tidak merugikan atau berat sebelah. Wasit wajib memiliki lisensi internasional,” jelas Madju.

Untuk antisipasi, Madju mengimbau per cabang mengirim dua wasit. Thailand disebut-sebut sebagai Negara yang terkenal culas, karena itu Indonesia harus siap dengan kondisi buruk sekalipun. “Kita harus bisa bermain di lobi internasional,” ujar Madju.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar