Jumat, 02 Januari 2009

Formula Baru di Pelatnas

Pemusatan Latihan Nasional (Pelatnas) Cipayung mulai berbenah dengan formula baru di masa kepemimpinan Djoko Santoso. Hal ini berlaku mulai dari atlet, dan pelatih yang dipanggil hingga jadwal latihan yang diberlakukan.

Kali ini setiap pelatih kebagian menangani satu lini. Sehingga total hanya ada satu pelatih di setiap sektor, yakni di nomor tunggal putra, tunggal putri, ganda puta, ganda putri, dan ganda campuran.

Menanggapi pemanggilan ini pebulu tangkis Taufik Hidayat menyayangkan tidak dimasukannya nama Mulyo Handoyo dalam jajaran pelatih Pelatnas.

“Saya belum memutuskan akan bergabung atau tidak. Pelatih yang biasa menangani saya Mulyo Handoyo tidak dimasukan dalam daftar Pelatih yang dipanggil. Jika bukan beliau rasanya saya tidak bisa berlatih. Karena saya sudah cocok dengan beliau,” katanya di Cipayung, Jumat (2/1).

Taufik yang mulai ditangani Mulyo sejak 1996 beralasan jika ditangani oleh pelatih yang dipanggil Pelatnas dia merasa tidak cocok. “Mulyo telah mengantarkan saya meraih prestasi internasional termasuk Olimpiade Athena 2004. Sementara pelatih tunggal putra yang sekarang belum memiliki prestasi,” ujar atlet asal SGS Elektrik Bandung ini.

Taufik menilai pemanggilan dilakukan sepihak tanpa adanya pembicaraan terlebih dahulu.”Tadi saya bertemu dengan Lius untuk meminta keterangan. Menurut dia Mulyo Handoyo dianggap PBSI tidak kooperatif sehingga tidak dipanggil kembali. Ini ada pengaruhnya saat saya tidak melakukan tes fisik sebanyak tiga kali dari empat kali tes selama masa kepengurusan PBSI. Mulyo juga sudah mengetahui soal namanya yang tidak dipanggil,” ungkapnya.

Lebih jauh dia menilai kepengurusan PBSI yang baru belum begitu memahami permasalahan yang terjadi di Pelatnas. “Agaknya prestasi tidak diutamakan yang penting mengikuti aturan saja,” katanya.

Meski demikian, Taufik mengatakan akan memikirkan lebih lanjut soal masa depannya di bulu tangkis. “Saat ini SK belum saya ambil, karena saya butuh waktu untuk memikirkan hal ini,” terangnya

Di lain pihak Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi Pengurus Besar Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PB PBSI) Lius Pongoh menjelaskan pada tahap awal sebanyak 22 atlet dipanggil ke Pelatnas. Mereka dipanggil berdasarkan Surat Keputusan (SK) tertanggal 27 Desember. “Tahap pertama baru 22 atlet yang kami panggil ke Pelatnas beserta lima orang pelatih. Baru nanti akan dilakukan pemanggilan tahap kedua,”

“Sengaja kami tempatkan masing-masing satu orang di satu sektor untuk menghindari dualisme kepemimpinan. Jika ada dua orang, nanti akan ada dua pikiran dan tidak fokus karena akan saling mencocokan program latihan,” jelas Lius.

Mengomentari protes Taufik, Lius mengatakan Mulyo Handoyo dianggap tidak bisa bekerjasama. “Kerjasama yang dimaksud, yakni saat Taufik mangkir dari tes yang dilakukan Pelatanas. Dia tidak mampu mengontrol Taufik. Dulu Taufik bersama Mulyo masih bisa dikendalikan. Meski saya tahu alasannya adalah cedera. Tapi seharusnya tidak terus menerus terjadi,” ungkapnya.

Pada Pelatnas kali ini Lius mulai merombak sistem pelatihan. “Latihan di Pelatnas dimulai lebih pagi 07.30WIB semula dimulai pukul 08.00 WIB. Sementara latihan sore dimulai pukul 15.30 WIB. Saya juga mulai menetapkan aturan agar atlet saat istirahat makan tidak di luar. Sehingga benar-benar diterapkan kedisiplinan. Pasalnya saya ingin dengan disiplin hidup mereka akan teratur dan berimbas kepada prestasi.”

Di awal tahun baru dan kepengurusan baru para atlet yang akan berlaga di Malaysia Open rencananya akan dilepas oleh Djoko Santoso. Jumlah atlet yang berangkat mencapai 19 orang.Delia Mustikasari